Eksplorasi Keterampilan Abad 21 Pada Peserta Didik SMA Negeri 1 Sungai Tebelian
Eksplorasi Keterampilan Abad 21 Pada Peserta Didik SMA Negeri 1 Sungai
Tebelian
Sri Nurfitrianty
1,2,3
SMAN 1 Sungai Tebelian, Sintang, Indonesia
*Corresponding author: shevasiswoko@gmail.com
Abstrak
Keterampilan abad 21 telah menjadi
topik hangat akhir-akhir ini, kemajuan
teknologi dan Informasi telah banyak mempengaruhi setiap aspek
kehidupan. Sejak munculnya isu ini, wacana pendidikan, kebijakan dan kurikulum
telah menyoroti pentingnya keterampilan abad 21. Perancanaan pendidikan
disesuaikan dengan mempertimbangkan
kesesuaian sistem pendidikan disekolah supaya peserta didik siap untuk
memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan sehingga dapat
bermanfaat dan menjadi peluang mereka dimasa depan . Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui keterampilan abad 21 siswa SMA Negeri 1 Sungai Tebelian
Kabupaten Sintang, Metode yang peneliti gunakan di dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif deskriptif, dengan teknik komunikasi tidak
langsung, dengan alat. pengumpulan data berupa angket atau kuisioner yang
dibuat berkaitan dengan masalah penelitian. Angket yang disebarkan
berjumlah 41 item dan dianalisi
menggunakan skala likert. pertanyaan serta yang menjadi sampel dari penelitian
ini yakni 71 responden yang merupakan
peserta didik kelas XII SMA Negeri 1 Sungai Tebelian. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan skor 80,34 sehingga bisa
menggambarkan bahwa peserta didik SMA Negeri 1 Sungai Tebelian memiliki keterampilan abad 21 dengan kategoti
baik.
Kata Kunci: Ekplorasi, Keterampilan, Abad 21
Abstract
21st
century skills have become a hot topic lately, advances in technology and
information have affected every aspect of life. Since the emergence of this
issue, educational discourse, policies and curricula have highlighted the importance
of 21st century skills. Educational planning is adjusted by considering the
suitability of the education system in schools so that students are ready to
enter the workforce with the skills needed so that they can be useful and
become their opportunities in the future.The purpose of this study was to
determine the 21st century skills of SMA Negeri 1 Sungai Tebelian students,
Sintang Regency,The method that the researcher uses in this research is
descriptive quantitative research method, with indirect communication
techniques, with data collection tools in the form of questionnaires or
questionnaires made related to research problems. The questionnaires
distributed totaled 41 items and were analyzed using a Likert scale. The
questions and the sample of this research are 71 respondents who are students
of class XII SMA Negeri 1 Sungai Tebelian.The results of this study show a
score of 80.34 so that it can illustrate that students of SMA Negeri 1 Sungai
Tebelian have 21st century skills with good categories..
Keywords: Exploration, Skill, 21st Century
1.
PENDAHULUAN
Keterampilan abad 21 telah menjadi topik
hangat akhir-akhir ini, kemajuan teknologi dan Informasi telah banyak
mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Sejak munculnya isu ini, wacana pendidikan,
kebijakan dan kurikulum telah menyoroti pentingnya keterampilan abad 21.
Perancanaan pendidikan disesuaikan dengan mempertimbangkan kesesuaian sistem
pendidikan disekolah supaya peserta didik siap untuk memasuki dunia kerja
dengan keterampilan yang dibutuhkan sehingga dapat bermanfaat dan menjadi
peluang mereka dimasa depan (Bayley, 2022). Keterampilan abad 21 merupakan
konversi masyarakat industri menjadi masyarakat pengetahuan sehingga, peserta
didik difokuskan pada 7 keterampilan termasuk: (1) Berpikir Kritis, (2)
Kolaborasi, (3) Adaptasi, (4) Kewirausahaan, (5) Kompetensi Berkomunikasi, (6)
dapat Mengakses dan Menganalisis informasi, dan (7) selalu ingin mempelajari
hal-hal baru (Mardhiyah, H. R., Aldriani, S., Chitta, F., & Zulfikar,
2021). Keterampilan abad 21 tidak hanya membutuhkan aspek kognitif saja, tetapi
juga aspek emosional dan psikomotorik. Oleh karena itu, keterampilan abad 21
menuntut peserta didik untuk mengembangkan penalaran, logika, sistematika, dan
berpikir kritis. Hal ini disebabkan karena akibat dari perubahan serta
tranformasi yang terjadi dilevel internasional pada abad ini, perubahan yang
terjadi secara signifikan juga terjadi dalam masyarakat.
Diera digital saat ini,
perkembangan khsusunya di dalam bidang teknologi sangat berdampak pada struktur
sosial. Perubahan serta transformasi di dunia ini sangat membutuhkan individu
yang memiliki kualifikasi tertentu yang disebut keterampilan abad 21, yakni
meliputi keterampilan belajar dan pembaruan, keterampilan berpikir kritis serta
solusi untuk masalah, keterampilan komunikasi dan kerjasama, wawasan
pengetahuan, keterampilan literasi media serta teknologi, tanggung jawab
sosial, keterampilan kesadaran budaya dan universal, kehidupan sehari-hari, dan
orientasi karir. Selain itu ada keterampilan kesadaran, keterampilan
menggunakan inisiatif serta manajemen diri, keterampilan kewirausahaan dan
pengarahan diri sendiri, kepemimpinan transformasi perubahan dan keterampilan
inovasi.
Pelatihan individu dengan kualifikasi
tertentu hanya bisa didapat melalui pembelajaran. Perubahan dan transformasi di
dunia pada abad ke 21 ini juga mendiversifikasi kualifikasi individu yang
membutuhkan pengarahan pada pertanyaan tentang pendidikan yang ditampilkan atau
ditawarkan di sekolah. Negara-negara yang telah mengetahui fakta ini sudah
mengembangkan program pendidikan untuk melatih individu yang berkualitas dan
diperlengkapi untuk memimpin dan membantuk perubahan dan transformasi yang
dapat merespon perkembangan yang mungkin muncul di abad yang akan datang.
Dengan adanya perubahan serta transformasi yang terjadi di dunia, bisa
memberikan peluang apabila dimanfaatkan dengan baik. Akan tetapi, hal tersebut
juga bisa menjadi ancaman jika tidak diantisipasi secara baik. Keterampilan
abad 21 tidak dimiliki seseorang langsung sejak lahir, melainkan didapat dari
hasil latihan, belajar serta pengalaman-pengalaman hidup yang dijalani
(Sulastri & Ahmatika, 2020).
Pada kehidupan sebelumnya, sangat sulit
untuk dapat mengakses informasi penting. Untuk dapat mempelajari pengetahuan
dilakukan dengan keterampilan sederhana yaitu menghafal. Sedangkan sekarang,
karena perkembangan teknologi sangat mudah untuk mengakses setiap informasi
yang diinginkan. Oleh karena itu yang diharapkan dari individu yakni dengan
mempertanyakan kebenaran informasi yang diperolehnya dengan pendekatan
kontruktivis, dan melakukan perubahan dan transformasi, dengan pengetahuan yang
diperoleh dari pengetahuan yang ada. Selain itu juga saat ini sangat penting
bagi individu untuk dilengkapai dengan keterampilan tingkat yang lebih tinggi.
Dikarenakan itu sangat penting untuk melatih individu dengan keterampilan
seperti berpikir analitis, kerja kolaboratif, komunikasi yang efektif,
kepemimpinan, sains-teknologi-rekayasa-matematika (STEM), literasi bahasa,
inisiatif, dan kewirausahaan. Pada titik ini, diberbagai lembaga, organisasi,
dan cedekiawan memainkan peran pemandu dalam mendidik peserta didik sesuai
dengan keterampilan oleh kualitas manusia diera saat ini.
Keterampilan abad ke 21 membahas
keterampilan dalam 3 kategori yakni keterampilan untuk belajar dan berinovasi,
keterampilan mencari informasi, media dan teknologi serta keterampilan dalam
hidup. Lembaga Pengkajian dan Pengajaran Keterampilan Abad 21 (ATC 21) telah
menetapkan terkait dengan keterampilan di abad ke 21 ini sebagai berikut yaitu:
1) cara berpikir, termasuk kreativitas dan inovasi, berpikir kritis, pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan, metakognisi atau pembelajaran, 2) cara
kerja, termasuk komunikasi dan kolaborasi atau kerja tim, 3) kerja alat,
diskusi Literasi informasi dan literasi TIK dan 4) hidup di dunia, termasuk
kewarganegaraan, keterampilan hidup dan karier, serta tanggung jawab pribadi
dan sosial (Griffin et al., 2012). Organization for Ekonomic Cooperation and
Development (OECD) mengelompokkan keterampilan abad 21 ke dalam tiga kelas;
keterampilan menggunakan alat interaktif, kemampuan berkolaborasi dengan
berbagai kelompok heterogen, dan kemampuan untuk bertindak mandiri. Selain itu,
OECD menekankan kemampuan individu dalam menggunakan teknologi secara efesien,
berkomunikasi secara efektif serta berkerja dengan kelompok, manajemen diri,
bela diri dan kemampuan untuk mempertahankan hak mereka sendiri dan orang lain
sebagai Keterampilan abad 21 (Ananiadou & Claro, 2009).
Penelitian terhadap kemampuan peserta
didik mengenai keterampilan abad 21 menimbulkan beberapa pertanyaan,
keterampilan apa yang relevan untuk peserta didik, keterampilan baru apa yang
mereka butuhkan dan transformasi apa yang diperlukan untuk menanamkan
keterampilan yang dianggap cocok untuk kebutuhan abad 21 ini. Adapun yang menjadi permasalahanya yakni
bagaimana ekplorasi keterampilan abad 21 pada peserta didik SMA Negeri 1 Sungai
Tebelian Kabupaten Sintang, dengan tujuan yakni untuk mendeskripsikan bagaimana
eksplorasi keterampilan abad 21 pada peserta didik SMA Negeri 1 Sungai
Tebelian.
2.
METODE
Diera digital saat ini, perkembangan khsusunya di dalam bidang teknologi
sangat berdampak pada struktur sosial. Perubahan serta transformasi di dunia
ini sangat membutuhkan individu yang memiliki kualifikasi tertentu yang disebut
keterampilan abad 21, yakni meliputi keterampilan belajar dan pembaruan,
keterampilan berpikir kritis serta solusi untuk masalah, keterampilan
komunikasi dan kerjasama, wawasan pengetahuan, keterampilan literasi media
serta teknologi, tanggungjawab sosial, keterampilan kesadaran budaya dan
universal, kehidupan sehari-hari, dan orientasi karir. Selain itu ada
keterampilan kesadaran, keterampilan menggunakan inisiatif serta manajemen
diri, keterampilan kewirausahaan dan pengarahan diri sendiri, kepemimpinan
transformasi perubahan dan keterampilan inovasi .
Pelatihan individu dengan
kualifikasi tertentu hanya bisa didapat melalui pembelajaran. Perubahan dan
transformasi di dunia pada abad ke 21 ini juga mendiversifikasi kualifikasi
individu yang membutuhkan pengarahan pada pertanyaan tentang pendidikan yang
ditampilkan atau ditawarkan di sekolah. Negara-negara yang telah mengetahui
fakta ini sudah mengembangkan program pendidikan untuk melatih individu yang
berkualitas dan diperlengkapi untuk memimpin dan membantuk perubahan dan
transformasi yang dapat merespon perkembangan yang mungkin muncul di abad yang
akan datang. Dengan adanya perubahan serta transformasi yang terjadi di dunia,
bisa memberikan peluang apabila dimanfaatkan dengan baik. Akan tetapi, hal
tersebut juga bisa menjadi ancaman jika tidak diantisipasi secara baik.
Keterampilan abad 21 tidak dimiliki seseorang langsung sejak lahir, melainkan
didapat dari hasil latihan, belajar serta pengalaman-pengalaman hidup yang
dijalani (Sulastri & Ahmatika, 2020).
Pada kehidupan sebelumnya,
sangat sulit untuk dapat mengakses informasi penting. Untuk dapat mempelajari
pengetahuan dilakukan dengan keterampilan sederhana yaitu menghafal. Sedangkan
sekarang, karena perkembangan teknologi sangat mudah untuk mengakses setiap
informasi yang diinginkan. Oleh karena itu yang diharapkan dari individu yakni
dengan mempertanyakan kebenaran informasi yang diperolehnya dengan pendekatan
kontruktivis, dan melakukan perubahan dan transformasi, dengan pengetahuan yang
diperoleh dari pengetahuan yang ada. Selain itu juga saat ini sangat penting
bagi individu untuk dilengkapai dengan keterampilan tingkat yang lebih tinggi.
Dikarenakan itu sangat penting untuk melatih individu dengan keterampilan
seperti berpikir analitis, kerja kolaboratif, komunikasi yang efektif,
kepemimpinan, sains-teknologi-rekayasa-matematika (STEM), literasi bahasa,
inisiatif, dan kewirausahaan. Pada titik ini, diberbagai lembaga, organisasi,
dan cedekiawan memainkan peran pemandu dalam mendidik peserta didik sesuai
dengan keterampilan oleh kualitas manusia diera saat ini.
Keterampilan abad ke 21
membahas keterampilan dalam 3 kategori yakni keterampilan untuk belajar dan
berinovasi, keterampilan mencari informasi, media dan teknologi serta
keterampilan dalam hidup. Lembaga Pengkajian dan Pengajaran Keterampilan Abad
21 (ATC 21) telah menetapkan terkait dengan keterampilan di abad ke 21 ini
sebagai berikut yaitu: 1) cara berpikir, termasuk kreativitas dan inovasi,
berpikir kritis, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, metakognisi atau
pembelajaran, 2) cara kerja, termasuk komunikasi dan kolaborasi atau kerja tim,
3) kerja alat, diskusi Literasi informasi dan literasi TIK dan 4) hidup di
dunia, termasuk kewarganegaraan, keterampilan hidup dan karier, serta tanggung
jawab pribadi dan sosial (Griffin et al., 2012). Organization for Ekonomic
Cooperation and Development (OECD) mengelompokkan keterampilan abad 21 ke dalam
tiga kelas; keterampilan menggunakan alat interaktif, kemampuan berkolaborasi
dengan berbagai kelompok heterogen, dan kemampuan untuk bertindak mandiri.
Selain itu, OECD menekankan kemampuan individu dalam menggunakan teknologi
secara efesien, berkomunikasi secara efektif serta berkerja dengan kelompok,
manajemen diri, bela diri dan kemampuan untuk mempertahankan hak mereka sendiri
dan orang lain sebagai Keterampilan abad 21 (Ananiadou & Claro, 2009).
Penelitian terhadap kemampuan
peserta didik mengenai keterampilan abad 21 menimbulkan beberapa pertanyaan,
keterampilan apa yang relevan untuk peserta didik, keterampilan baru apa yang
mereka butuhkan dan transformasi apa yang diperlukan untuk menanamkan
keterampilan yang dianggap cocok untuk kebutuhan abad 21 ini. Adapun yang menjadi permasalahanya yakni
bagaimana ekplorasi keterampilan abad 21 pada peserta didik SMA Negeri 1 Sungai
Tebelian Kabupaten Sintang, dengan tujuan yakni untuk mendeskripsikan bagaimana
eksplorasi keterampilan abad 21 pada peserta didik SMA Negeri 1 Sungai
Tebelian.
Tabel 1. Item Pertanyaan Angket
No Faktor Soal Contoh
Pertanyaan
1 KLPT 16
item a.Saya suka
mendapatkan
informasi baru dengan
melakukan penelitian dari sumber yang dapat dipercaya
b.Saya menyadari
informasi seperti apa yang saya butuhkan dalam kehidupan sehari-hari
c.Saya mencari
keakuratan informasi yang saya peroleh dari berbagai sumber
d.Saya menyampaikan
informasi yang saya yakini benar kepada
orang-orang
di sekitar saya
2 KBKPM 5
item a.
Saya tidak suka orang yang
mengkritik saya
b.Saya berbicara tentang mata
Pelajaran yang telah saya pelajari
tanpa
berpikir
3 KKI 10
item a. Saya mengubah situasi negatif
yang saya hadapi menjadi
peluang b.Saya mengamati dan
memeriksa segala sesuatu dengan rasa ingin tahu yang tinggi
c.Saya memikirkan
kebutuhan yang mungkin muncul di dunia di masa depan dan saya melakukan
penelitian tentang ini
4 KTJSKP 4
item a.Saya
pikir kerja kelompok
adalah buang-buang waktu
b.Bersama dengan diri saya
sendiri, saya berkontribusi pada
pengembangan kemampuan
orang-orang di sekeliling saya
5 KK 6
item a.
Saya memanfaatkan peluang
yang akan berkontribusi
pada pengembangan pribadi dan karir masa depan saya
b.Saya memiliki
keputusan mengenai profesi yang saya inginkan di masa depan
c.Saya sadar bahwa
keputusan yang saya buat pada tahap kehidupan saya ini akan memandu
masa
depan saya
Penelitian ini menggunakan angket
respon peserta didik yang dikonversikan menggunakan skala likert dengan
Analisis deskriptif yang menggambarkan data sesuai dengan situasi dan kondisi
yang sebenarnya. Penelitian ini menggunakan rumus :
Despen=n/N x100
Keterangan :
Despen = Deskriptif Penilaian
n = Nilai yang diperoleh
N = Jumlah Keseluruhan nilai
Responden
Analisis yang peneliti gunakan adalah berpedoman pada skala likert
(Sugiyono, 2013). pedoman skala likert yang peneliti gunakan tertuang pada
tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Interpretasi peserta
didik pada skala likert
Skor Keterangan
81-100 Sangat Baik
61-80 Baik
41-60 Cukup Baik
21-40 Kurang Baik
0-20 Sangat Tidak Baik
3.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Keterampilan Peserta didik dalam Pembelajaran abad 21
1). Keterampian literasi pengetahuan dan teknologi (KLPT)
Pembelajaran di abad 21 sudah mengalami pergantian yang
diisyarati dengan meningkatkan literasi baru, seperti literasi digital,
literasi informasi, serta literasi media. Pembelajaran di abad 21
berorientasikan kepada aktivitas untuk melatih keterampilan peserta didik
menuju kepada proses pembelajaran. Sebagai salah satu usaha untuk
mempersiapkan peserta didik menemui tuntutan keterampilan abad 21, butuh kiranya konsep pembelajaraan
serta keahlian yang sanggup menumbuh kembangkan segala kemampuan yang dimiliki
oleh peserta didik tersebut. lewat keterampilan abad 21 peserta didik
diharapkan sanggup mempraktikkan pengetahuannya untuk menguasai serta
memberikan solusi pada dunia nyata (Mardhiyah, H. R., Aldriani, S., Chitta, F.,
& Zulfikar, 2021).
Berkembangnya arus globalisasi yang begitu pesat,
mengharapkan peserta didik mampu dalam menguasai teknologi guna mencari
informasi yang diperlukan. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan untuk
memperoleh berbagai macam informasi dan membuat kesimpulan serta keputusan dan
bisa menggunakan informasi tersebut dengan bijak berdasarkan norma-norma yang
ada. Gore, 2013; Voogt & Roblin,
2012 menyatakan Pada abad ke 21,
keterampilan menjadi lebih penting daripada pengetahuan tentang mata
pelajaran tertentu atau pengetahuan yang
dipelajari. Kecakapan hidup, keterampilan karir, karya akademis yang inovatif dan berorientasi proyek telah
menjadi sangat penting. Selain itu, peserta didik harus kompeten dalam keterampilan seperti menggunakan
teknologi, kerja kolaboratif, komunikasi efektif, literasi digital, pemecahan masalah, berpikir kritis,
kreativitas dan produktivitas dan memperoleh pengetahuan dari sumber yang
berbeda.
2). Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (KBKPM)
Kemampuan
dalam memecahkan masalah bisa dilihat dengan kemampuan peserta didik untuk bisa
memberikan solusi yang tepat jika mendapatkan pertanyaan serta bisa mengaitkan
informasi yang rumit dan menarik sebuah kesimpulan guna memberikan penilaian
berdasarkan sudut pandang yang baik.(Murti, 2020). Dengan keterampilan abad 21,
peserta didik akan dipersiapkan untuk berpikir, belajar, bekerja, memecahkan
masalah, berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkontribusi secara efektif
sepanjang hidup mereka (Cooke, 2010).
3). Keterampilan Kewirausahaan dan Inovasi (KKI)
Peserta
didik diharapkan bisa memiliki keterampilan belajar dan pembaruan, keterampilan
berpikir kritis dan pemecahan masalah, keterampilan komunikasi dan kolaborasi,
pengetahuan, keterampilan literasi media dan teknologi, tanggung jawab sosial,
keterampilan kesadaran budaya dan universal, kehidupan sehari-hari, orientasi
karir dan karir. keterampilan kesadaran, keterampilan menggunakan inisiatif dan
manajemen diri, keterampilan kewirausahaan dan pengarahan diri sendiri,
kepemimpinan transformasi-perubahan dan keterampilan inovasi. Conference Board
of Canada (2000), mencantumkan keterampilan
abad 21 sebagai keterampilan dasar
(komunikasi, manajemen informasi, penggunaan angka, berpikir dan pemecahan
masalah), keterampilan manajemen pribadi (menunjukkan sikap dan perilaku
positif, bertanggung jawab, mudah beradaptasi, terus belajar, bekerja dengan
aman), keterampilan kerja tim (berkolaborasi dengan orang lain dan
berpartisipasi dalam proyek dan tugas).
Kesuksesan
dapat dicapai dengan meningkatkan profesionalitas serta keterampilan berinovasi
dan semangat berkreasi. Inovasi serta kreatifitas akan berkembang apabila
peserta didik memiliki kemampaun berfikir yang lebih luas. Kesuksesan akan
dimiliki peserta didik yang memiliki pemikiran kreatif serta inovatif. Individu
yang sukses bisa merubah dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semuanya.
(Ayu, 2019).
4). Keterampilan Tanggung jawab Sosial dan keterampilan
Kepemimpinan.(KTJSKK)
Pada
abad ke-21, keterampilan menjadi lebih penting daripada pengetahuan dan
informasi mata pelajaran tertentu. Kecakapan hidup, kecakapan karier, karya
akademis yang inovatif dan berorientasi proyek menjadi sangat penting. Selain
itu, peserta didik harus cukup kompeten dalam keterampilan seperti menggunakan
teknologi untuk tujuan pembelajaran dan memperoleh pengetahuan yang memadai
tentang sumber daya yang berbeda. peserta didik yang kurang mahir dalam bidang
ini mungkin tidak dapat mengatasi tuntutan abad ke-21 dan peluang kerja yang
ditawarkan oleh Perusahaan Nasional dan Multinasional (MNC). Keterampilan abad
21 mengartikulasikan beberapa keterampilam yang membuka jalan dan wawasan dalam
dunia pendidikan berupa kreativitas, inovasi, kemampuan beradaptasi, dan
melatih kepemimpinan untuk semua peserta didik (Bellanca, 2010). Lembaga
Pendidikan Khususnya sekolah dituntut untuk menemukan formula untuk menjadikan
peserta didik sukses dipekerjaan dan kehidupan dengan berhasil menguasai
keterampilan pemecahan masalah, bertanggung jawab, berfikir kreatif, dan
menemukan ide-ide baru (Allen et al., 2017)
5). Kesadaran karir.
(KK)
Dalam
penelitian komprehensif American The North Central Regional Educational
Laboratory (NCREL) telah mendaftarkan Keterampilan abad 21 sebagai literasi
digital dengan perspektif baru dalam kaitannya dengan peristiwa sejarah
baru-baru ini, globalisasi dan era digital, pemikiran kreatif, komunikasi yang
efektif, dan produktifitas. Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) menyatakan
bahwa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk bersaing dalam
angkatan kerja abad 21 telah menjadi semakin beragam, dan bahwa individu harus
memiliki pemahaman partisipatif dan kemampuan untuk menggunakan teknologi baru.
Dinyatakan juga bahwa individu perlu mengatasi perubahan yang cepat. Dalam
konteks ini, APEC (2008) mengidentifikasi Keterampilan abad 21 sebagai
pembelajaran seumur hidup, pemecahan masalah, manajemen diri dan kerja tim yang
kooperatif.
Lembaga
pendidikan harus mengalihkan fokus ke arah pelatihan kualitas karakter. Meta
kompetensi yang terkait langsung dengan karakter akan membekali peserta didik
dengan kemampuan menghadapi lingkungan yang kompleks. Sementara pentingnya
kualitas karakter dalam pendidikan bukanlah hal baru, akan menjadi lebih
relevan untuk mempersiapkan generasi mendatang. Lembaga pendidikan didesak
untuk memikirkan kembali metode dan peran mereka sendiri untuk mempersiapkan peserta
didik untuk hidup dan berkolaborasi bersama dengan bentuk-bentuk kecerdasan
baru (Ananiadou & Claro, 2009)
Berikut ini hasil survei terkait keterampilan
abad 21 pada peserta didik SMA Negeri 1 Sungai Tebelian Kabupaten Sintang.
Setelah dilakukan riset atau penelitian secara langsung dengan menyebarkan
angket diperolehlah data-data yang terkait dengan keterampilan abad 21 pada
peserta didik SMA Negeri 1 Sungai Tebelian Kabupaten Sintang, yakni hasil
penelitian disesuaikan dengan indicator penelitian, berikut ini hasil
penelitian:
Tabel 3
Data Keterampilan Abad 21 Pada Peserta Didik SMA 1 Sungai Tebelian
No. Keterampilan Rata-Rata
1 Ket Pengetahuan dan teknologi 79.56
2 Ket Berfikir Kritis Dan Pemecahan
Masalah 78.76
3 Ket dalam Kewirausahaan Dan Inovasi 76.00
4 Tanggung Jawab Sosial serta Ket
Kepemimpinan 79.51
5 Kesadaran Karir 87.89
Total Keseluruhan 80.34
Dari olahan data peritem pernyataan yang direkapitulasi
terkait keterampilan literasi pengetahuan dan teknologi peserta didik di SMA
Negeri 1 Sungai Tebelian Kabupaten Sintang diperoleh rata-rata 79.56, dalam kategori terampil, peserta didik
menguasai keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yakni 78.76,
keterampilan kewirausahan dan inovasi dari item pernyataan responden diperoleh
nilai rata-rata keseluruhsna yakni 76.00,
dari hasil kumulatif terkait dengan keterampilan tanggung jawab sosial
dan keterampilan diperoleh nilai rata-rata
yakni 79,51, dan indikator kesadaran karir diperoleh hasil rata-rata 87,89.
Sehingga, dari keseluruhan skor peritem maka keterampilan abad 21 pada peserta
didik SMA Negeri 1 Sungai tebelian dengan rata-rata 80.34 masuk kedalam
kategori “Baik” dan peningkatan keterampilan abad 21 harus diperhatikan
sehingga peserta didik bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan yang lebih
menantang dimasyarakat.
B. Pendidikan karakter dan
Menanamkan Keterampilan Abad 21 melalui Pembelajaran di Sekolah
Berdasarkan penjabaran-penjabaran tersebut, bisa
didapatkan sebuah kesimpulan bahwa pembangunan keterampilan abad 21 dan
karekter peserta didik, merupakan hal yang penting untuk diterapkan didalam
dunia pendidikan khususnya satuan pendidikan supaya terbentuknya pemikiran yang
matang secara personal didalam diri peserta didik. Tujuan dari pendidikan abad
21 yakni menghasilkan lulusan yang berkompeten serta mampu bersaing didunia
luar. Selain mampu menguasai teknologi, peserta didik diharapkan memiliki
kemampuan literasi, berfikir secara kritis, dapat mencari solusi dan memecahkan
masalah, berkomunikasi dengan baik, mampu bekerja sama serta memiliki kualitas
karakter yang baik (Maulidah, 2019).
Keterampilan abad 21 disekolah dapat dicapai dengan cara
memperbaharui kualitas pembelajaran, membimbing peserta didik untuk mandiri
dalam belajar, menitik beratkan pada sistem pembelajaran berbasis masalah,
mendorong peserta didik untuk bekerjasama dan saling berkomunikasi,
meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara membiasakan peserta didik
berkreasi dan berinovasi dalam belajar di kelas. Sekolah juga memiliki peran
yang cukup besar guna menciptakan sarana dan prasarana yang memadai, mendesain
keaktifan belajar peserta didik serta menumbuhkan aktivitas belajar yang relevan dengan dunia
nyata dan menghadirkannya dalam ruang kelas sehingga terciptanya pembelajaran
yang berpusat kepada peserta didik (Nabilah & Nana, 2020). Karakteristik
lingkungan belajar yang berbeda dapat menubuhkan serta meningkatkan
keterampilan abad 21 peserta didik secara menyeluruh. Lingkungan belajar
sendiri terdiri dari tiga pilar yakni keterlibatan peserta didik, lingkungan
belajar dan suasana (iklim) belajar yang mendukung keterampilan peserta didik
berkreativitas (Righardson & Mishra, 2018).
Banyak
faktor pendukung yang berkontribusi terhadap kinerja akademik peserta didik
salah satunya adalah peran tenaga pendidik (guru) yang merupakan faktor
pendukung yang sangat penting guna tercapainya keterampilan abad 21 disekolah
(Zubaidah, 2016). Pendidikan karakter yang ditanamkan kedalam diri peserta
didik tidak terlepas dari peran guru. Seperti apapun konsep pendidikan,
secanggih apapun teknologi digital saat ini peran guru masih merupakan titik
sentral. Untuk meningkatkan keterampilan peserta didik peran guru bergeser pola
dari yang sebelumnya menanamkan pengetahuan bergeser menjadi pembimbing,
pengarah proses diskusi dikelas serta pengukur sejauh mana kemajuan belajar
peserta didik disekolah. Guru merupakan role model bagi peserta didiknya untuk
meningkatkan keterampilannya dalam mengahadapi tantangan serta ketidakpastian
di abad 21 ini.
Penelitian
mengenai keterampilan abad 21 yang
meliputi keterampilan literasi pengetahuan dan teknologi, keterampilan
berfikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan, keterampilan berwirausaha dan
inovasi, memiliki tanggung jawab sosial dan keterampilan kepemimpinan serta
kesadaran karir ditampilkan dalam grafik sebagai berikut :
Gambar 1.
Hasil Penilaian Keterampilan abad 21
Hasil dari penilaian mengenai keterampilan abad 21 pada
penelitian ini mengacu pada 5 indikator yaitu Keterampilan literasi pengetahuan
dan teknologi pada peserta didik yaitu 79.56, peserta didik menguasai
keterampilan berfikir kritis dan pemecahan masalah dengan skor 78.76, keterampilan kewirausahaan dan inovasi
dengan skor 77.21, tanggung jawab sosial dan keterampilan kepemimpinan dengan
skor 69.29, serta kesadaran karir dengan skor 87.89. sehingga skor penilaian
keterampilan abad 21 pada peserta didik SMA Negeri 1 Sungai Tebelian berada
pada kategori “Baik” dengan nilai total
yang diperoleh 80.34. Penguasaan terhadap keterampilan abad 21 diharapkan akan
mampu membuat peserta didik menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada
(Yulianda Putri Rahmawati & Mohammad Salehudin, 2021)
4.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil
penelitian serta pembahasan yang disesuaikan dengan acuan item indikator
penelitian dapat dilihat pada hasil angket emnunjukkan keterampilan abad 21
peserta didik SMA Negeri 1 Sungai Tebelian dengan rata-rata 80,34, sehingga
menunjukkan ketreampilan pada peserta didik SMA Negeri 1 Sungai Tebelian
“baik”. Didalam proses kegiatan pembelajaran disekolah keterampilan abad 21
sangatlah penting. Peserta didik yang menjadi pusat dan guru sebagai
fasilitator dan motivator dalam mengembangkan keterampilan tersebut dapat
saling bersinergi dalam memaksimalkan proses pembelajaran secara optimal.
5.
DAFTAR RUJUKAN
Allen, K. A., Kern, M. L., Vella-Brodrick,
D., & Waters, L. (2017). School Values: A Comparison of Academic
Motivation, Mental Health Promotion, and School Belonging with Student
Achievement. Educational and Developmental Psychologist, 34(1), 31–47. https://doi.org/10.1017/edp.2017.5
Ananiadou, K., & Claro, M. (2009).
21st century skills and competences for new millennium learners in OECD
countries. OECD Education Working Papers, 41, 33. http://dx.doi.org/10.1787/218525261154
Ayu, P. E. S. (2019). Keterampilan Belajar
dan Berinovasi Abad 21 Pada Era Revolusi Industri 4.0. Purwadita, 3(1), 77–83. https://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/Purwadita/article/viewFile/160/153
Bayley, S. H. (2022). Learning for
adaptation and 21st-century skills: Evidence of pupils’ flexibility in Rwandan
primary schools. International Journal of Educational Development, 93(March
2021), 0–2. https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2022.102642
Bellanca, J. (2010). 21st century skills
Reating How students Learn. In S. T. Press (Ed.), Solution Tree Press. Solution
Tree Press.
Cevik, M., & Senturk, C. (2019).
Multidimensional 21th century skills scale: Validity and reliability study.
Cypriot Journal of Educational Sciences, 14(1), 11–28. https://doi.org/10.18844/cjes.v14i1.3506
Cooke, P. (2010). 21st Century Cities in
Canada: The Geography of Innovation. In European Planning Studies (Vol. 18,
Issue 10). https://doi.org/10.1080/09654313.2010.504354
Griffin, P., McGaw, B., & Care, E.
(2012). Assessment and teaching of 21st century skills. In Assessment and
teaching of 21st century skills (Vol. 9789400723). https://doi.org/10.1007/978-94-007-2324-5
Mardhiyah, H. R., Aldriani, S., Chitta,
F., & Zulfikar, M. (2021). Pentingnya Keterampilan Belajar di Abad 21
sebagai Tuntutan dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia. Lecture : Jurnal Pendidikan,
Vol. 12 No 1, 12(1), 187–193.
Maulidah, E. (2019). Character Building
Dan Keterampilan Abad 21 Dalam Pembelajaran Di Era Revolusi Industri 4.0.
Seminar Nasional PGSD, 1(1), 138–146.
Murti, S. dan heryanto. (2020). Penerapan
Pendekatan Culturally Responsive Teaching Terintegrasi Etnokimia untuk
Mengembangkan Keterampilan Abad 21 Siswa. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan,
6(3), 295–307. https://doi.org/10.5281/zenodo.5758767
Nabilah, L. N., & Nana. (2020).
Pengembangan Keterampilan Abad 21. Science Gate. https://osf.io/6vwhd/
Sulastri, Y. L., & Ahmatika, D.
(2020). Analisis Keterampilan Abad 21 Melalui Model Problem Based Calculus
Learning Berbantuan Geogebra. SJME
(Supremum Journal of Mathematics Education), 4(1), 42. https://doi.org/10.35706/sjme.v4i1.2254
Yulianda Putri Rahmawati, & Mohammad
Salehudin. (2021). Optimalisasi pembelajaran abad 21 pada SMP dan SMA. Journal
of Instructional and Development Researches, 1(3), 112–122. https://doi.org/10.53621/jider.v1i3.67
Zubaidah, S. (2016). Keterampilan Abad
Ke-21: Keterampilan Yang Diajarkan Melalui Pembelajaran. Isu-Isu Strategis
Pembelajaran MIPA Abad 21, 2(2), 1–17.
15 komentar untuk " Eksplorasi Keterampilan Abad 21 Pada Peserta Didik SMA Negeri 1 Sungai Tebelian "
Jurnal ink sangat bermanfaat sekali👍
Sangat bermanfaat buat kami untuk bisa membuat hal serupa🙏🏻